Dekan FIB Unand Buka Secara Resmi Bunkasai XVIII Program Studi Sastra Jepang
FIB Unand—Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas (Unand), Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum., secara resmi membuka Bunkasai XVIII yang digagas oleh Program Studi Sastra Jepang, FIB Unand. Acara pembukaan ini dihadiri oleh Konsulat Jenderal Jepang, Mr. Furugogi Toru dan Mr. Furunobu Koichi. Pembukaan ini dilaksanakan pada Selasa, 23 September 2025 di Auditorium Universitas Andalas. Kegiatan Bunkasai XVIIII diagendakan selama tiga hari, 23—25 September 2025.

Gambar 1. Sambutan Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unand, Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum. dalam Pembukaan Bunkasai XVIII
Sebelum pembukaan acara, Konsulat Jenderal Jepang disambut oleh Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, SE. MPPM, Akt., C.A, CRGP. dan didampingi oleh Dekan FIB Unand, Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum., Wakil Dekan I, Zulprianto, S.S., M.A, Ph.D., Kepala UPT Bahasa Unand, Dr. Sawirman, M.Hum, serta Ketua Prodi Sastra Jepang, Dr. Rima Devi, S.S., M.Si.
Pembukaan ini juga dihadiri oleh perwakilan Gubernur Sumatra Barat yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Keuangan dan Ekonomi, Dinas Pariwisata, Dinas Kebudayaan, Wakil Dekan I FIB Unand, Zulprianto, S.S., M.A, Ph.D., Kepala UPT Bahasa Unand, Dr. Sawirman, M.Hum., Manajer FIB Unand, Dr. Ria Febrina, S.S., M.Hum. dan Adrianis, S.S., M.A., serta Ketua Prodi Sastra Jepang, Dr. Rima Devi, S.S., M.Si.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Ike Revita, M.Hum. menyampaikan pentingnya kegiatan Bunkasai sebagai bentuk nyata dari penguatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, khususnya dalam bidang pendidikan, budaya, dan kerja sama internasional. Dekan FIB Unand menegaskan bahwa Program Studi Sastra Jepang FIB Unand telah menjalin berbagai kerja sama strategis dengan institusi pendidikan di Jepang melalui program credit earning, pertukaran pelajar (student exchange), dan kolaborasi riset budaya lintas negara.
“Bunkasai bukan sekadar festival budaya, tetapi juga menjadi jembatan penting dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang, baik dalam bidang akademik maupun sosial-budaya,” ujar Prof. Ike Revita, M.Hum.
Sebagai simbolis pembukaan, dilakukan pemotongan pita di area stand merchandise sebagai tanda dimulainya rangkaian kegiatan Bunkasai XVIII yang sarat dengan budaya, kreativitas, dan semangat kolaborasi Jepang-Indonesia.

Gambar 2. Pemotongan pita sebagai simbolis Pembukaan Bunkasai XVIII oleh Dekan FIB, Konsulat Jepang, dan Perwakilan Gubernur Sumatra Barat