FIB Unand Gelar Workshop “Menembus Jurnal Scopus, Siapa Takut?” Dorong Dosen dan Mahasiswa Siap Publikasi Internasional

Gambar 1. Peserta kegiatan Workshop “Menembus Jurnal Scopus, Siapa Takut?”

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas melalui Departemen Sastra dan Budaya menyelenggarakan kegiatan Workshop “Menembus Jurnal Scopus, Siapa Takut?” di ruang Seminar Dekanat FIB Unand. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada Selasa–Rabu, 15–16 Oktober 2025. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, Prof. Dr. Ike Revita, S.S., M.Hum. dan diikuti oleh dosen serta mahasiswa program S1 dan S2 di lingkungan FIB Unand.

Workshop ini digagas oleh Prof. Dr. Silvia Rosa, M.Hum., selaku Ketua Departemen Sastra dan Budaya sekaligus ketua pelaksana kegiatan ini. Tujuan utama kegiatan ini adalah membekali peserta dengan keterampilan dan strategi menulis artikel ilmiah yang memenuhi standar publikasi internasional bereputasi, khususnya jurnal terindeks Scopus.

Kegiatan ini mengusung dua narasumber utama, yaitu Dr. Rosmiati, S.Si., M.Sc. dari Penelitian Badan Riset Inovasi Nasional dan Dr. Silvia Marni, M.Pd., Dosen Universitas PGRI Sumatra Barat.

Materi hari pertama disampaikan oleh Dr. Rosmiati, S.Si., M.Sc., yang mengulas strategi menulis artikel dari ide hingga publikasi, penulisan abstrak dan kata kunci yang menarik, teknik memilih jurnal Scopus yang sesuai, serta penggunaan berbagai tools pendukung seperti Turnitin, iThenticate, Crossref, dan pengelolaan referensi ilmiah.

Pada hari kedua, Dr. Silvia Marni, M.Ed. memaparkan materi lanjutan bertajuk “Strategi Tepat Memilih Jurnal Scopus dan Etika Kesiapan Submit.” Peserta juga mengikuti sesi praktik validasi naskah, penyesuaian metadata, serta simulasi submission ke sistem OJS dan Elsevier Editorial Manager.

Dalam penyampaiannya, Dr. Silvia Marni, M.Pd. menekankan pentingnya ketekunan dan semangat belajar dalam proses publikasi. “Kegagalan dalam publikasi bukanlah akhir dari segalanya, yang penting adalah berani mencoba dan belajar dari proses tersebut. Setiap jurnal memiliki standar dan aturan pengindeks yang perlu kita pahami serta ikuti,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dr. Silvia Marni, M.Pd. menyampaikan harapan agar FIB Unand dapat membentuk tim percepatan publikasi ilmiah untuk mendukung peningkatan kualitas SDM dan percepatan jenjang jabatan akademik. “FIB Unand ini kaya dengan bank data penelitian yang potensial untuk publikasi. Untuk ke depannya, tim percepatan publikasi perlu dibentuk untuk mempercepat proses menuju guru besar. Bagi mahasiswa S2, bila artikelnya tembus Scopus, sebaiknya hal itu dapat diakui sebagai bentuk tesis, tanpa harus menjalani sidang komprehensif,” tambahnya.

Kegiatan ini ditutup dengan sesi mentoring dan praktik langsung yang diikuti dengan antusias oleh seluruh peserta. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sekitar 80 persen peserta dinilai telah siap mengajukan artikel ke jurnal terindeks Scopus.

Gambar 2. Peserta mengikuti sesi mentoring dan praktek langsung bersama narasumber